Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Selasa, 08 November 2011

Cara belajar efektif

Belajar efektif

  • Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
    Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
  • Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
  • Kerjakan dulu mana yang penting.
    Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
  • Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
    "Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
  • Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
  • Cari solusi yang lebih baik.
    Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
  • Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Reade more >>

Motivasi dalam diri

ita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal, sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:
Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.
Kembangkan Terus Tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.
Tetapkan Saat Kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.
Reade more >>

Pendidikan Nilai

. Pendekatan-pendekatan dalam pendidikan nilai

Para pakar telah mengemukakan berbagai teori tentang pendidikan moral.
Menurut Hersh, et. al. (1980), di antara berbagai teori yang
berkembang, ada enam teori yang banyak digunakan; yaitu: pendekatan
pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi
nilai, pendekatan pengembangan moral kognitif, dan pendekatan perilaku
sosial. Berbeda dengan klasifikasi tersebut, Elias (1989)
mengklasifikasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga, yakni:
pendekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku.
Klasifikasi ini menurut Rest (1992) didasarkan pada tiga unsur
moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni:
perilaku, kognisi, dan afeksi.

Uraian tentang pendekatan-pendekatan pendidikan nilai dalam pembahasan
berikut akan didasarkan pada pendekatan-pendekatan seperti yang telah
dikaji dan dirumuskan tipologinya dengan jelas oleh Superka, et. al.
(1976). Ketika menyelesaikan pendidikan tingkat doktor dalam bidang
pendidikan menengah di University of California, Berkeley tahun 1973,
Superka telah melakukan kajian dan merumuskan tipologi dari berbagai
pendekatan pendidikan nilai yang berkembang dan digunakan dalam dunia
pendidikan. Dalam kajian tersebut dibahas delapan pendekatan
pendidikan nilai berdasarkan kepada berbagai literatur dalam bidang
psikologi, sosiologi, filosofi, dan pendidikan yang berhubungan dengan
nilai. Namun, selanjutnya berdasarkan kepada hasil pembahasan dengan
para pendidik dan alasan-alasan praktis dalam penggunaaannya di
lapangan, pendekatan-pendekatan tersebut telah diringkas menjadi lima
(Superka, et. al. 1976). Lima pendekatan tersebut adalah: (1)
Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach), (2) Pendekatan
perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach),
(3) Pendekatan analisis nilai (values analysis approach), (4)
Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach), dan (5)
Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approa
Reade more >>

Pendidikan terbaik di dunia

Finlandia : Negara dengan Pendidikan Terbaik di Dunia

Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia? Bukan Amerika dengan Harvard-nya, bukan Jerman atau Perancis, atau juga Indonesia dengan ITB-nya…
Negara itu adalah FINLANDIA ! Negara dengan ibukota Helsinki (tempat ditandatanganinya perjanjian damai antara RI dengan GAM) ini memang begitu luar biasa.
Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student Assesment) mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika.
Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental.
Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas. Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi nomor satu di pentas dunia?
Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa, tapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya. Finlandia tidaklah menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes.
Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam perminggu.
Reade more >>

Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani.
1. Tujuan Pendidikan Jasmani:
a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani
b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama
c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani
d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani
e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education)
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain
h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
2. Fungsi Pendidikan Jasmani adalah:
a. Aspek organik
1) menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan
2) meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot
3) meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama
4) meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lama
5) meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.
Reade more >>

Pendidikan Islam

Bismillahirrahmanirrahim………
Assalamu'alaikum wr. wb.

Rabbisyarohli sodri, wayassirli amri, wahlul 'uqdatanmillisani, yafqohu qouli.
Segala puji & syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat & hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Sholawat serta salam kita tujukan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa wahyu Ilahi agar kita senantiasa berada pada jalan yang benar.
Rekan-rekan sekalian yang dirahmati Allah swt, pendidikan merupakan hal penting bagi manusia, karena pendidikan berkaitan dengan nilai diri manusia, terutama dalam mencari nilai itu sendiri. Dengan pendidikan manusia akan mempunyai banyak keterampilan dan kepribadian. Keterampilan dan kepribadian merupakan sekian banyak dari proses yang dialami manusia untuk menjadi makhluk yang bekualitas baik fisik maupun mental.
Dalam artian disini yaitu pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga transfer nilai, dengan adanya transfer ilmu dan nilai-nilai yang baik, dimungkinkan manusia menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas otaknya, tetapi juga cerdas akhlaknya. Dalam surat Al-Mujadalah : 11 dikatakan bahwa;
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Mujadalah: 11).
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa ilmu saja tidak ada artinya dan keimanan saja juga belum cukup, tetapi jika kedua variable antara ilmu pengetahuan/ kecerdasan intelektual dan keimanan/ spiritual sudah  menjadi kesatuan yang utuh ditambah lagi dengan kecerdasan emosional, maka manusia akan mencapai tujuan mulia dan derajat yang tinggi di hadapan Allah swt.
Reade more >>

Bahaya Rokok

Tak habis-habisnya pembicaraan mengenai bahaya rokok, baik di forum-forum resmi maupun obrolan sehari-hari. Tapi tak habis-habis pula jumlah perokok yang ada di Indonesia maupun di dunia. Meskipun sebenarnya mereka para perokok sudah mengetahui bahaya rokok tetapi mereka tetap saja merokok demi memenuhi kepuasan batinnya. Ada saja alasan yang perokok gunakan untuk melancarkan aksinya, ada yang bilang untuk mengurangi stress, sudah kecanduan, sebagai teman atau bahkan sebagai penyumbang pendapatan negara. Untuk alasan yang terakhir memang industri rokok khususnya di Indonesia menjadi penyumbang pendapatan negara yang besar.
Reade more >>